Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Cerita Imam Ghazali

Suatu hari Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya dan kemudian beliau memberikan pertanyaan teka-teki… Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?” Murid 1 : Orang tua Murid 2 : Guru Murid 3 : Teman Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu adalah janji Allah SWT bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati (Surah Ali-Imran : 185). Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?” Murid 1 : Negeri Cina Murid 2 : Bulan Murid 3 : Matahari Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Imam Ghazali : “Apa yang paling besar di dunia ini?” Murid 1 : Gunung Murid 2 : Matahari Murid 3 : Bumi Imam

The Letter_Hoobastank feat Vannesa am

meet me there at midnight  same place we always go  you're absolutely sure he doesn't know  those words jump off the letter  that i found behind our bed  haunting me they echo in my head  in my head.  its too late to try and work it out  there's no way to turn this thing around  its so hard, there in the letter that i've found  i've memorized it line for line  too bad that letter isn't mine, no  when can i then see you  i've been counting the days  i promise you our secret will be safe  no i just cant continue  reading thru my tears  the beating of the letter is so clear  so clear  its too late to try and work it out.  there's no way to turn this thing around  its so hard, there in the letter that i've found  i memorized it line by line  too bad that letter isn't mine.  u wanted me to find it  never tried to hide it  running never fades those words are here to stay  i hope u find this letter  writing you today 

Cahaya yang Hilang

Bagaimana mungkin aku bisa melihat di kegelapan tanpa cahaya. Mengintip di semak petang tanpa kilasan. Bahkan meraba rimbunan duri tanpa terluka. Apa aku memang sudah buta? Atau indra perasa-ku sudah tak mampu merasa? Atau hanya zatnya saja yang tak mampu dicerna mata. ....Bahkan dirasa sendi kulitku. akan tetapi, ada harapan sekilas terbit, ketika telapak tangan menengadah dalam sunyi malam. Menangis dalam pekat kedukaan. ......terlantar diantara ratapan-ratapan Asma-Nya. aku hilang bentuk. aku hilang ratap. aku hilang sukma. Wahai Tuhan. Engkau pasti tahu aku sedang berduka. Engkau pasti mengerti dukaku sebesar luka-ku. Tapi masih haruskah aku meyakinkan hatiku yang seolah bukan milikku, akan Engkau? Tidak, sedikitpun aku tidak meragukanMu. membayangkannya pun aku tak pernah. ...........Bagaimana dengan perasaanku? aku bukan meragukanMu. aku hanya ingin menarik perhatianMu. Cahaya yang hilang....terangi lagi...terangi aku lagi... EJ

Ringkasan Filsafat Ilmu Karya Jujun S. Suriasumantri

I. ILMU DAN FILSAFAT Pengetahuan dimulai denga rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang ita belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah sebenarnya yang asaya ketahui tentang ilmu? Apakah cirri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu? Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita mempelajari ilmu? Apakah kegunaannya sebenarnya? Demikian juga

Menikmati Anugerah

Peristiwa-peristiwa tak mengenakkanyang menimpamu, itulah yang akan mengajarkanmu bagaimana menikmati anugrah… ~ Dr. ‘Aidh Al-Qarni

Pentingnya Karakter

PENTINGNYA PEMBENTUKAN KARAKTER Oleh : Ega Jalaludin. [1] “intelligence plus character… that is the goal of true education” (Martin Luther) Latar Belakang Pemikiran Beberapa media yang penulis baca beberapa hari belakangan banyak yang membahas tentang pembangunan karakter. Ini tidak lain adalah reaksi dari terjadinya pertikaian tawuran pelajar di Jakarta beberapa waktu lalu yang mengakibatkan korban jiwa. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan karakter sangat penting dan menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar bagi negara tercinta ini. Pembangunan karakter dan jati diri bangsa merupakan cita-cita luhur yang harus diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang terarah dan berkelanjutan. Penanaman nilai-nilai akhlak, moral, dan budi pekerti seperti tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional harus menjadi dasar pijakan utama dalam mendesain, mel