Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

sa-DOS sa-SEN se-Waste

Oleh : Ega Jalaludin Bina Persaudaraan Indonesia (untuk dibaca pemerintah dan pemilik kampus swasta, semoga tidak ada mahasiswa yang membaca artikel ini!) Apakah dosen itu memang akronim? Seorang kawan se-profesi dosen swasta pernah berkelakar : dosen swasta itu kepanjangan dari kerjaannya sa - dos , bayarannya sa - sen dan kegiatannya se-Wasta (waste=sia-sia) . Atau jangan-jangan do kune s ering en d? , sehingga karena akronim ini bisa saja kemudian memberikan peluang kepada lembaga/instansi pendidikan swasta dalam menentukan beban kerja yang dibebankan sangat berat bahkan tidak mencerminkan dosen sebagai profesi , akan tetapi sebagai pegawai . Ini jelas menyalahi tujuan awal pembuatan UUGD ” Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) menyebutkan bahwa, yang dimaksud dengan Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendi

WORKSHOP PENYUSUNAN PROPOSAL PDP DAN IbM

Gambar
LAPORAN  KEGIATAN   WORKSHOP PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA (PDP) DAN PROPOSAL IPTEK bagi MASYARAKAT (I b M) BAGI DOSEN DAN CALON DOSEN STIE BINA BANGSA BANTEN Thema; “PEMBERDAYAAN DOSEN MELALUI RISET DAN PPM SEBAGAI IMPLEMENTASI TRIDARMA PERGURUAN TINGGI” 29 DESEMBER 2014 AULA UTAMA STIE BINA BANGSA  201 4   Panitia Pelaksana Kegiatan Ketua Panitia : Ega Jalaludin, SH., MM Koord. Penelitian : Ichwan Bagus Airlangga, ST., MM Koord. PPM : Asnawi Mengetahui; Ketua LPPM STIE Bina Bangsa Dr. Ade Sumiardi NIDN.  0411037101 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA BANTEN 2  0  1  4 LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT I.  LATAR BELAKANG LPPM sebagai lembaga penelitian dan pengabdian dituntut untuk terus mengemas program penelitian dan pengabdian pada masyarakat secara simultan dan berkesinambungan sesuai denga

Risalah dan Masa Depan_

..saat negara dalam keadaan damai dan teratur kadang kita membayangkan bagaimana jika negara dan dunia ini bergerak tanpa risalah mungkin akan kacau balau dalam ketidakteraturan. Saya melihat sekarang bangsa ini sedang meratap masa depan penuh harapan dan bersemangat agar tetap maju, bersaing dan berpacu. Akan tetapi banyak sekali kesulitan yg ditemui, dan yg lebih menyedihkan lagi berbagai kesulitan ini justru ada lebih bersifat internal daripada tip u daya musuh dan usaha mereka (musuh) menghancurkan bangsa ini. ...kita sebagai bangsa beradab dan berdaulat terbentuk karena risalah. Tanpa itu semua, kita malah akan kembali ke zaman jahiliyah. Zaman dimana (menurut yg saya baca) aromanya sedikit tercium sekarang. Bagaimana tidak rasa hormat anak pada orangtua sudah hampir terkikis, anak dididik untuk kaya raya dan sukses secara finansial bukan secara moral, khittah pendidikan tergadaikan dengan beredarnya ijazah palsu, korupsi merajalela, pembantaian antar umat beragama, sogok-menyo