Innocence Of Muslim
Dalam beberapa hari ini kita (muslim) dikejutkan dengan kemunculan Film Innocence Of Muslim yang sangat kontroversial. Film yang berdurasi + 13 menit itu berkisah tentang Nabi Muhammad namun sangat bertentangan dengan citra sebenarnya Nabi Muhammad.
Dari beberapa sumber film ini dipercaya dibuat oleh warga negara Amerika. Dalam film tersebut karakter Nabi Muhammad SAW dikisahkan sebagai seorang laki-laki yang memiliki karakter homoseksual, Phedofi, Kejam, Bengis dan Kasar.
Tidak hanya itu, dalam film itu pun islam diidentikan dengan terorisme. Islam dianggap agama yang harus dimusnahkan dan tidak ditolerir harus dihancurkan.
Innocence of Muslims, sebelumnya berjudul Innocence of Bn Laden [sic] (judul produksi: Desert Warrior, judul di internet: The Real Life of Muhammad and Muhammad Movie Trailer) adalah sebuah film Amerika Serikat beranggaran rendah tahun 2012 yang bertemakan anti-Islam. Film ini diproduseri oleh seorang penganut Koptik bernama Nakoula Basseley Nakoula. Sebulan setelah pemutaran perdananya (sekaligus satu-satunya) di Vine Theatre, Hollywood, dua trailer film diunggah ke YouTube pada bulan Juli 2012. Trailer film ini di alih-suarakan ke dalam bahasa Arab, dan kemudian disebarkan oleh seorang blogger Koptik keturunan Mesir-Amerika bernama Morris Sadek.
Pada tanggal 8 September 2012, cuplikan sepanjang dua menit dari film ini ditayangkan di Al-Nas TV, sebuah stasiun televisi Islami di Mesir.
Protes keras, diduga atas penayangan film ini, pecah pada tanggal 11 September 2012, bertepatan dengan peringatan 11 tahun serangan 11 September 2001. Protes ini kemudian menyebar ke Libya, Yaman dan negara-negara Arab lainnya selama hari-hari berikutnya, termasuk serangan terhadap Konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya, yang menewaskan 14 orang, termasuk Duta Besar Amerika Serikat, Christopher Stevens, dan tiga warga AS lainnya. Film ini juga telah memicu berbagai aksi protes di seluruh dunia.
Produksi
Berdasarkan pengakuan dari para pemeran film Innocence of Muslims, diketahui bahwa pada awalnya konsep film itu adalah genre drama dengan judul Desert Warriors. Film ini sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi 2 ribu tahun yang lalu. Saat proses syuting, Muhammad disebut dengan nama "Master George". Namun, setelah film ini diproduksi, pengisi suara mulai memainkan peranannya. Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah penulisan skenario yang berubah secara drastis. Cindy Lee Garcia, yang memerankan karakter ibu dari calon pengantin Muhammad, mengatakan bahwa sang pembuat film, "Sam Bacile", mengaku kalau dirinya adalah seorang pengusaha real estate Israel. "Bacile" juga mengatakan bahwa ia berasal dari Mesir dan Garcia pernah mendengarnya berbincang dalam bahasa Arab dengan pria lain di lokasi syuting. Garcia mengungkapkan bahwa ditipu seperti ini membuatnya "sakit" dan berencana untuk mengajukan tindakan hukum menuntut "Bacile". Sarah Abdurrahman, produser acara On the Media di WNYC menyaksikan trailer film ini dan menyimpulkan bahwa semua dialog film ini dialih-suarakan (dubbing) setelah syuting selesai.Pada awalnya, sutradara film ini diidentifikasi sebagai seorang sutradara film independen bernama Alan Roberts, namun kemudian terbukti bahwa Roberts sama sekali tidak mengetahui bahwa filmnya telah diubah oleh "Bacile".
Pada bulan September 2012, seorang pria yang mengaku bernama "Sam Bacile" berbicara melalui telepon dengan Associated Press. Menurut pengakuannya, dia adalah seorang pengusaha real estate berusia 56-tahun (menurut Wall Street Journal) yang berasal dari Israel. Setelah diselidiki, otoritas Israel di AS tidak menemukan bukti yang menyatakan bahwa "Bacile" adalah warga Israel, dan juga tidak ada indikasi yang menunjukkan keberadaan "Sam Bacile yang berusia 50 tahunan yang tinggal di California dan memiliki usaha real estate atau bekerja di perfilman Hollywood." Meskipun "Bacille" mengungkapkan bahwa film ini dibiayai oleh para donatur Yahudi dengan anggaran sebesar $5 juta, Hollywood Reporter meragukan keterangan tersebut karena film ini dibuat dengan asal-asalan dan tidak profesional.
Dalam keterangannya di Wall Street Journal, "Bacille" mengungkapkan bahwa film ini bertujuan untuk menunjukkan apa yang disebutnya sebagai "kemunafikan" Islam. Setelah adanya laporan lebih lanjut yang menunjukkan bahwa "Bacile" bukanlah warga Israel dan Yahudi, Rabbi Abraham Cooper mengutuk laporan awal yang mengatakan bahwa "Bacile" adalah seorang Yahudi dan filmnya dibiayai oleh "100 donatur Yahudi." Cooper menyatakan bahwa "siapapun yang menelepon ke Associated Press adalah orang yang bertujuan untuk menyebar fitnah." Cooper juga menyerukan kepada media agar belajar dari kejadian ini dan menyelidiki siapa sebenarnya yang menciptakan film tersebut.
Setelah penyelidikan demi penyelidikan, "Sam Bacile" kemudian diketahui bernama asli Nakoula Basseley Nakoula, seorang imigran Kristen Koptik dari Mesir yang tinggal di Cerritos, California. Pada tahun 2010, Nakoula pernah didakwa atas kasus penipuan bank dan dijatuhi hukuman 21 bulan penjara. Dia dibebaskan dari penjara dengan masa percobaan pada bulan Juni 2011. Pihak yang berwenang menyatakan bahwa Nakoula mengaku kepada polisi kalau ia menulis skenario film tersebut saat berada di penjara bersama dengan putranya, Abanob Basseley. Dana untuk memproduksi film ini hanya sebesar $50.000 sampai $60.000, yang berasal dari keluarga istrinya di Mesir. Menurut CNN, FBI menghubunginya karena menganggap bahwa Nakoula berpotensi menimbulkan ancaman, namun Nakoula tidak diselidiki lebih lanjut oleh FBI. Meskipun demikian, pihak berwenang negara bagian tetap menyelidikinya karena Nakoula terbukti melanggar ketentuan hukuman percobaan yang melarangnya menggunakan internet selama lima tahun. Menurut The Smoking Gun, Nakoula telah merencanakan untuk memproduksi film pada awal Mei 2009. Namun, ia ditangkap karena kasus penipuan sebulan kemudian.
Organisasi non-profit Amerika, "Media for Christ", mengurus izin pengambilan gambar untuk film ini pada bulan Agustus 2011. Nakoula menyediakan rumahnya sebagai lokasi syuting dan membayar para pemeran dari dana yang diperolehnya dari keluarga istrinya di Mesir. Presiden "Media for Christ", Joseph Nassralla Abdelmasih, dilaporkan bersembunyi setelah mengetahui dampak dari film tersebut. Steve Klein, seorang veteran Perang Vietnam yang dikenal aktif dalam menentang Islam diminta oleh Nakoula untuk menjadi juru bicara filmnya. Dikabarkan bahwa Klein berkata kepada Nakoula kalau ia akan menjadi "Theo van Gogh selanjutnya." Klein kemudian mengungkapkan kepada seorang wartawan bernama Jeffrey Goldberg bahwa "Bacile" bukanlah orang yang nyata dan bukanlah warga Israel atau Yahudi seperti yang dilaporkan media.
Konten film
Sky News menyatakan bahwa film ini adalah sebuah film "anti-Islam" dan "dirancang untuk membuat marah umat Muslim".[38] Menurut kantor berita Reuters, trailer film ini menggambarkan Nabi Muhammad sebagai orang yang "bodoh, hidung belang, dan penipu agama". NBC News juga menulis bahwa dalam film ini, Muhammad digambarkan sebagai seorang "casanova, homoseksual, dan pelaku pelecehan anak".Film ini dibuka dengan Muslim Mesir yang sedang membakar rumah-rumah umat Kristen Mesir, sementara pasukan keamanan Mesir hanya berdiri menyaksikan. Adegan berikutnya kembali ke zaman Nabi Muhammad. Istrinya, Khadijah, ditunjuk untuk membuat Al-Quran berdasarkan ayat-ayat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pengikut Nabi Muhammad digambarkan sebagai "pembunuh biadab yang haus kekayaan dan bertekad membunuh semua perempuan dan anak-anak". Dalam salah satu kutipan di trailer, Nabi Muhammad disebut sebagai seekor keledai. Majalah Time menulis bahwa film ini juga menggambarkan bahwa Nabi Muhammad memiliki sisi "homoerotis".
Kita semua mengutuk itu...
Allah Akbar..
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Innocence_of_Muslims#cite_note-11