Mushaf Jalaludin

Membaca itu jalan membijak (Muhassabah) Katanya, kita yang sungguh-sungguh membaca akan menemukan keadaan dimana kita mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan kita. Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.  Menolak membaca berarti menolak ilmu. Menolak ilmu berarti kita sudah dengan picik menutup mata terhadap semua kemajuan masa kini di mana hampir semua aspek kehidupan modern dipengaruhi oleh produk ilmu. Yuk membaca untuk membijak! Selamat sore. Selamat membaca! #biemco #membaca Sumber gambar    http://blog.sribu.com/wp-content/uploads/2014/12/buku.jpg

Katanya ; “Kebenaran agama hanya dapat diakses ketika kita siap menyingkirkan egoisme, keserakahan dan keasyikan pada diri sendiri yang mungkin tanpa terelakkan berurat akar dalam pikiran dan perilaku kita, tetapi juga merupakan sumber dari begitu banyak sumber penderitaan kita” (Karen Armstrong) Selamat sore, selamat beragama!

Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Anak Di Bawah Umur Menjalani Profesi Pengamen Lampu Merah di Kota Serang Ega Jalaludin STIE BINA BANGSA Abstrak Pemerintah Kota Serang, dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010, Tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat memasukan anak jalanan kedalam klasifikasi penyakit masyarakat (Pasal 3), yaitu pada ayat (2) Penyakit masyarakat sebagaimana dimaksud, meliputi, poin (e) anak jalanan. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Serang memiliki keseriusan dalam menangani anak jalanan, agar kembali pulih dan terpenuhi hak-hak dasarnya. Namun, ironisnya, masih terdapat anak-anak dibawah umur yang menjalani profesi sebagai pengamen di beberapa titik lampu merah di Kota Serang. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak-anak di bawah umur memilih menjalani profesi sebagai pengamen lampu merah. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan anak-anak d