Sore Ini Indah?


Jika karena hujan lalu kenangan datang begitu saja, siapa yang harus disalahkan?
Ini soal perjalanan panjang sebuah drama. Ia dibalut kesepian dan kengerian panjang. Bersamanya hadir kewarasan yang amat sedikit, nampak dan tergambar pada wajah senja.
Pemuda itu begitu kuat menahan semua kesakitan dalam hatinya.
Karena cinta yang diidamkannya mati, karena orangtua yang dicintanya meninggal, karena karma yang diterimanya sudah berlaku. 
Hatinya terlalu rapuh menanggung beban, dalam segelas kopi ia tumpahkan kekesalannya bersama angin.
Tidak, ia tidak terlalu kuat. Ia bahkan lebih lembu dari kapas.
Ia hanya berusaha memahami, bahwa Tuhan tak bisa dilawan. Bukan karena ia tak mau, tapi ia lebih tidak bisa.
Saat ini, semua yang ada dipikirannya bergolak. Memanas meski hujan, melepuh meski dingin.
Sore ini, ia mengingat segalanya, merasakan semuanya.
Namun, dengan istighfar, ia tetap berucap, "sore ini indah".
#Gambar mungkin memiliki hak cipta

Postingan populer dari blog ini

Mengidentifikasi Faktor Internal dan Eksternal dengan Analisis SWOT pada Perusahaan Konveksi

PENGUSAHA dan KEWAJIBANNYA

SURAT BERHARGA