Perencanaan dan Pengembangan Karir
MAKALAH
PERENCANAAN
DAN PENGEMBANGAN KARIR
DI
SUSUN OLEH
NAMA :TAFSIR
JURUSAN :MANAJEMEN
SEMESTER :VII A
KELAS :MALAM
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya makalah ini. Terima
kasih saya ucapkan kepada Dosen Mata
Kuliah Manajemen SDM Strategik yaitu Bpk.Ega Jalaludin, SH, MM yang telah
memberikan kami ilmu tentang mata kuliah ini. Saya ucapkan Terima Kasih juga
kepada para pembaca atas kepercayaannya menggunakan makalah ini sebagai media
informasi dan semoga bermanfaat.
Makalah yang bertema “PERENCANAAN
DAN PENGEMBANGAN KARIR”
membahas masalah tentang pengertian perencanaan dan pengembangan karir, pengertian
dari perencanaan karir menurut para ahli, tahap- tahap yang dipenuhi untuk
merencanakan karir, manfaat yang didapatkan dari perencanaan karir, merencanakan
karir yang baik, dan pengertian pengembangan karir.
Makalah ini saya susun dari berbagai macam sumber.
Kebanyakan sumber saya peroleh dari internet karena faktor kemudahan dan
efektifitas waktu yang diinginkan. Makalah yang tersusun kurang sempurna ini
saya harapkan memiliki bahan yang memang
diharapkan berisi informasi yang bermanfaat untuk semua pembaca. Untuk itu
apabila dalam makalah ini terdapat kekurangan atau kesalahan, saya mohon kritik
dan saranya demi perbaikan makalah ini.
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Makalah ini ditulis berdasarkan dari tugas yang diberikan
oleh dosen kepada saya, selain
itu juga berdasarkan atas keingintahuan saya akan tema yang diberikan beliau.
Saya ingin mengetahui masalah pengertian dari penrencanaan karir itu sendiri,
manfaat dari perencanaan karir dan segala bentuk yang berkaitan dengan
perencanaan karir.
Konsep karir adalah konsep yang netral, oleh sebab itu terdapat karir yang baik dan terdapat pula karir yang
tidak baik. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula yang cepat, tetapi tentu
saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir
dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal,
tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak
formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya,
“karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B mengakhiri karirnya di bidang
politik secara baik”, dan sebagainya.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang saya tulis, dapat ditemukan
rumusan masalah sebagai berikut :
- Apa pengertian dari perencanaan karir menurut para ahli ?
- Tahap apa saja yang dipenuhi untuk merencanakan karir ?
- Apa saja manfaat yang didapatkan dari perencanaan karir ?
- Bagaimana merencanakan karir yang baik ?
- Apa pengertian pengembangan karir?
1.3 Tujuan dan Manfaat dari
penulisan makalah
·
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
- Mendalami pengetahuan tentang manajemen karir.
- Mendalami kebutuhan dari perencanaan dan pengembangan karir.
·
Manfaat dari penulisan ini adalah:
- Mendapatkan gambaran tentang manajemen karir yang berguna bagi pegawai maupun perusahaan.
- Mendapatkan pemahaman tentang pentingnya perencanaan dan pengembangan karir
BAB II
PERMBAHASAN
II.1 Pengertian Karir
Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap
dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang
waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus
berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian
pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang
organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya
sendiri untuk menuju efektivitas karir yang merupakan batas dimana rangkaian dari
sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.
II.2 Pengertian Perencanaan Karir
Menurut Cuningham Perencanaan adalah menyeleksi dan
menggabungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima dan digunakan dalam penyelesaian.
Jadi perencanaan karir dapat diartikan sebagai pola
pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan
yang dialami oleh setiap individu / pegawai dan secara luas dapat dirinci ke
dalam objective events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa yang akan
datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan,
urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat
diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih ringkas
perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan
arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.
· Pada
dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu :
1. Perencanaan Karir Individual (Individual
Career Planning)
Perencanaan
karir individual terfokus pada individual yang meliputi latihan diagnostic, dan prosedur untuk membantu
individual tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya.
·
Perencanaan
karir individual meliputi :
a. Penilaian diri untuk menentukan
kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi kebutuhan, ataupunjangka
karirnya (career anchor)
b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk
menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi
c. Penyusunan tujuan karir berdasarkan
evaluasi diri
d. Pencocokan kesempatan terhadap
kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir
e. Perencanaan transisi karir.
.
2.
Perencanaan Karir Organisasional (Organizational
Career Planning)
Perencanaan
karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas
karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career
path).
·
Tujuan
program perencanaan karir organisasional adalah :
a. Pengembangan yang lebih efektif
tenaga berbakat yang tersedia.
b. Kesempatan penilaian diri bagi
karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir tradisional atau jalur karir yang
baru.
c. Pengembangan sumber daya manusia
yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau lokasi geografis
d. Kepuasan kebutuhan pengembangan
pribadi karyawan
e. Peningkatan kinerja melalui
pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan
karir vertical dan horizontal
f. Meningkatkan loyalitas dan motivasi
karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perputaran karyawan
g. Suatu metode penentuan kebutuhan
pelatihan dan pengembangan.
Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa arah hidup kita
sangat ditentukan oleh tiga keputusan penting yang pernah kita buat, yaitu:
· Pertama keputusan untuk memiliki
bidang pendidikan yang akan kita tempuh.
· Kedua keputusan untuk memilih
pasangan hidup kita dan
· Ketiga keputusan untuk memilih karir
(dalam arti sempit sering diartikan memilih
bidang pekerjaan).
Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncaanakan
sebelumnya untuk memilih apa yang terbaik dan apa yang harus dilakukan.
Khususnya dalam pembahasan ini akan diulas masalah Perencanaan Karir.
Merencanakan karir secara baik akan menentukan kita dalam meraih tujuan karir
yang sesuai dengan harapan dan memberikan kontribusi dalam kesuksesan hidup.
Karir sesungguhnya bukan sesuatu
yang kita dapatkan, namun karir adalah sesuatu yang harus diciptakan dan
sebelumnya harus dirancang. Dalam pengertian ini karir itu sangat perlu
dirancang, dengan perkataan lain sangat perlu direncanakan.
Sarah Berry seorang konsultan karir
mengatakan bahwa merencanakan karir itu bagaikan kita melihat melalui
telescope, melihat sesuatu yang jauh kemudian berusaha meneropongnya dan
mengendalikannya untuk terlihat lebih dekat. Jadi perencanaan karir dapat dikatakan
sebagai suatu kemampuan untuk melihat masa depan, memvisualisasikannya
sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai
dimasa depan.
Jadi karir lebih dari sekedar
rangkaian suatu pekerjaan atau jabatan. Karir sesuatu yang menyangkut masa
depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan sejak jauh-jauh
hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingin kita capai.
II.3 Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam
Merencanakan Karir
Berikut ini adalah beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam merencanakan karir, yaitu :
1. Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan yang realistis namun sekaligus menantang akan menimbulkan
motivasi untuk meraihnya. Tujuan yang sangat muluk-muluk tanpa memperhatikan
kewajarannya dapat melemahkan motivasi bahkan menimbulkan putus asa mengingat
kesulitan untuk mencapainya. dan terasa musykil. Jadi untuk membangun motivasi
dalam perencanaan karir buatlah tujuan karir yang menantang sekaligus realistis.
2. Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki. Jika ingin meniti karir dalam
bidang tertentu, katakanlah dalam bidang pemasaran, anda harus meningkatkan
pengetahuan anda tentang pemasaran, meningkatkan keterampilan pemasaran dan
bersikap bagaikan seorang marketer.
3. Keberhasilan pencapaian perencanaan karir
ditentukan pula oleh jejaring yang kita miliki. Sejauh mana orang lain mengenal
diri kita, sejauh mana orang lain mengenal kemampuan kita. Jejaring juga akan
membuka akses, memberikan peluang bagi kita untuk lebih meningkatkan pencapaian
karir. Tentu hal ini tetap harus berlandaskan motivasi dan kompetensi.
4. Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita.
Namun, kita dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang
dua kali, begitu diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap
apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan karir yang telah dibuat.
5. Berikutnya adalah konsistensi dan feksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis
satukan, mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan
namun disisi lain kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan
bisa fleksibel. Menurut penulis kita harus tetap konsisten jika menyangkut
nilai dasar kita dalam merencanakan karir, nilai adalah prinsip dan harus
ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka
panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu
lebih bersifat teknis, operasional dan bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut kompetensi anda
harus konsisten dengan ”core competency”
yang dimiliki, namun dapat lebih fleksibel untuk ”functional competency” atau ”specific
competency.”
II.4 Manfaat Perencanaan Karir
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari perencanaan karir,
yaitu :
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn
over), dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir
yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana
mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran
karyawan.
2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan
karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan
sumber daya manusia di masa yang akan datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan
individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam suatu
organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan,
perencanaan karir membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat
dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa
pensiun, berhenti bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan
internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karir untuk membantu
mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan
kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar
belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk
pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial,
perencanaan karir memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik,
tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir
menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi
berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang
sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok
agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian
rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
II.5
Pengertian Pengembangan Karir
Pengembangan Karir adalah aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu
tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting
dari pada aktivitas rencana pengembangan formal.
2. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan
ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang
dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang
dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
3. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu
belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika
tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu
yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati
pekerjaan yang baru.
4. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi /
dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang
rasional. (Mondy,1993 dalam situs jurnalsdm.blogspot)
Pengembangan karir (career development) meliputi
perencanaan karir (career planning) dan manajemen karir (career management).
Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan suatu
pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana masing-masing individu
merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan karir) dan
bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program pengembangan karir / manajemen
karir. Manajemen karir (career
management) adalah proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan,
dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang - orang
yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang.
(Simamora, 2001dalam jurnalsdm.blogspot).
Manajemen
KarirManajemen karir merupakan proses berkelanjutan
dalam penyiapan, penerapan, dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan
oleh individu seiring dengan sistem karir organisasi.
Menurut Dessler (2010) kegiatan personalia seperti penyaringan, pelatihan, dan
penilaian berfungsi untuk dua peran dasar dalam organisasi, yaitu :
1. Peran pertama, peran tradisional adalah menstafkan
organisasi mengisi posisi-posisinya dengan karyawan yang mempunyai minat,
kemampuan dan keterampilan yang memenuhi syarat;
2. Peran kedua adalah memastikan bahwa minat jangka panjang
dari karyawan dilindungi oleh organisasi dan bahwa karyawan didorong untuk
bertumbuh dan merealisasikan potensinya secara penuh. Anggapan dasar yang
melandasi peran ini adalah bahwa majikan memiliki suatu kewajiban untuk
memanfaatkan kemampuan karyawan secara penuh dan memberikan kepada semua
karyawan suatu kesempatan untuk bertumbuh dan merealisasikan potensinya secara
penuh serta berhasil dalam mengembangkan karirnya. Kegiatan-kegiatan
personalia, penyaringan, dan pelatihan memainkan peranan penting dalam proses
pengembangan karir. Perencanaan personalia dapat digunakan tidak hanya untuk
meramal jabatan yang kosong melainkan juga untuk mengidentifikasi calon-calon
internal yang potensial dan pelatihan yang diperlukan untuk mengisi jabatan - jabatan tersebut.
Suatu organisasi dapat menggunakan penilaian-penilaian
karyawan berkalanya tidak hanya untuk
keputusan gaji melainkan juga mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dari karyawan individual dan
memastikan bahwa kebutuhan tersebut dapat tercapai. Semua kegiatan penstafan, dengan kata lain, dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan baik organisasi
maupun individu sedemikian rupa
sehingga organisasi mendapatkan kinerja yang diperbaiki dari angkatan kerja yang lebih bertanggung jawab serta karyawan mendapatkan suatu karir
yang lebih meyakinkan dan lebih
menantang.
Menurut Soetjipto, dkk (2002) dalam
situs jurnalsdm.blogspot program
manajemen karir
meliputi konseling karyawan, melacak pekerjaan, keahlian, dan pengalaman relevan lainnya dari karyawan, menawarkan workshop dalam perencanaan karir dan kehidupan, menekankan penilaian kinerja yang bersifat pengembangan dan mengadakan pusat penilaian. Aktivitas perencanaan karir terfokus pada membantu perencanaan
karir individu, menyediakan nasehat
untuk membantu individu secara
efektif berpindah di dalam organisasi, dan membentuk aneka urutan pekerjaan atau jalur karir bagi karyawan.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
.
Melalui uraian pembahasan tentang kasus di atas, dapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa manajemen karir harus melibatkan semua pihak termasuk pegawai
yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat
luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan
potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan
adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan
dan kompetisi bisnis.
III.2 Saran
1. Sebaiknya rencanakanlah terlebih
dahulu karir anda agar masa depan anda lebih terfokus dan lebih terencana untuk
dicapai. Jika berkarir tanpa rencana maka hasilnya tidak akan terarah dan bisa
jadi karir anda akan menjadi hancur.
2. Perusahaan
sebagai tempat mengembangkan ide dan potensi karyawan sangat berperan dalam
mengarahkan karir pegawainya supaya dapat berkembang sesuai dengan potensi
karyawannya. Oleh karena itu perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit
bagi bisnisnya saja namun berusaha meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
karyawan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Garry.
2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta : Indeks.
Dessler, Garry.
2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Indeks.
http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengembangan-karir.html
http://indosdm.com/perencanaan-karir-menyelaraskan-alur-karir-dan-tujuan-karir-dengan-pengembangan-karir-dan-kebutuhan-karyawan
http://www.jawaban.com/index.php/money/detail/id/82/news/070626153900/limit/0/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/10/definisi-perencanaan.html