Siapakah Cak Nur?

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu segi tentang agama islam yang banyak ditegaskan dalam al-Quran ialah bahwa agama Islam itu berlaku untuk seluruh alam raya, termasuk seluruh umat manusia. Tentang nabi Muhammad SAW disebutkn dengan jelas “kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk manusia sebagai pembawa kegembiraan dan ancaman.” Qs. Saba’/ 34: 28. dan dalam firman-Nya “tidaklah kami(Allah) mengutus engkau(Muhammad) melainkan sebagai rahmat untuk seluruh alam.” Qs. Al-Amnbiya’/ 21:107.
Kemudian berkaitan dengan modernisai, Nurcholish Madjid mengatakan bahwa kau muslimin Indonesia telah mengalami kejenuhan kembali dalam pemikiran dn pengembangan ajaran-ajaran Islam, dan kehilangan psikologi stricking force dalam perjuangannya.
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan mencoba memaparkan pemikiran Nurcholish Madjid yang berkenaan dengan permasalahan diatas serta biografi dan hasil karya-karyanya yang ikut membantu dalam proses modernisasi islam di Indonesia.

B. Rumusan masalah
1. Siapakah Nurcholish Madjid ?
2. Bagaimanakah riwayat hidupnya ?
3. Bagaimanakah pemikiran-pemikirannya ?
4. Dan apa saja karya-karyanya yang telah membantu dalam pembaharuan pemikiran islam Indonesia ?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Nurcholish Madjid
Nurcholish Madjid, lahir di Jombang Jawa Timur, 17 maret 1939 ( 27 muharram 1358) darii kalangan keluarga santri. Sebagai lazimnya anak-anak santri di Jawa, tradisi pendidkannya pun diperoleh dari pendidikan formal. Ia memasuki sakolah rakyat (SR) dan madrasah ibtidaiyah, pesantren darui ulum, kemudian melnjutkan ke KMI (kuliyatul ma’alim) pondok modern gontor. Setelah dari Gontor Ia melanjutkan ke IAIN Syarif Hidayatullah pada fakultas adab. Setelah berhasil meraih galar sarjana ia lalu melanjutkan studi ke Universitas Chicago sampai memperoleh gelar Doktor Kalam dibidang pemikira islam dengan desertasi Ibn Taimiyah on kalam and falsafah problem of reason and revelation in islam.

B. Riwayat pendidikan dan pengalaman Nurcholis Madjid
Alumnus KMI Pesantren Gontor, Ponorogo (1960) dan alumnus IAIN Jakarta pada fakultas sastra dan kebudayaan (1968). Meraih Dokor dari Universitas Chicago, AS (1984) dengan disertasi ibn Taimiyah On kalam and falsafah problem of reason and revelation in islam. Ketua umum HMI dua periode (1966-1971); Presiden perstuan mahasiswa Islam Asia Tenggara (1967-1969); Wakil sekjen IIFSO (international Islamic federation of students organisation) Pemimpin umum majalah mimbar Jakarta (1971-1974) direktur LSIK Jakarta(1973-1976); direktur lembaga kebajikan islam samanhudi Jakarta(1974-1922); Fellow dalam eisenhover fellowshib(1990). Dikukuhkan sebagi professor dan guru besar IAIN Jakarta ( 1998) serta ahlli peneliti utama (APU) LIPI(1999). Kini ketua sekaligus pendiri yayasan PARAMADINA dan rector Universitas paramadina mulya; anggota Komnas HAM RI, dan dosen pasca sarjana IAIN Jakarta.

C. Pemikiran-pemikiran Nurcholis Madjid
1. Islam agama Universal
Dalam firman Allah telah dijelaskan,”Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk seluruh umat manusia, sebagai pembawa kegembiraan dan pembawa ancaman (QS. Saba’/34:28)
Juga firman lain yang menjelaskan, “tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat seluruh alam” (QS. Al-Anbiya’/ 21:107)
Segi keuniversalan Islam berdasarkan firman-firman itu sudah menjadi kesadaran yang sangat umum dikalangan kaum Muslim.
Yang menjadi sumber ide tentang universalisme Islam adalah perkataan “Islam” itu sendiri. Yang berarti sikap pasrah kepada Tuhan. Sesungguhnya Islam itu universal, pertama-tama karena Islam sebagai sikap pasrah dan tunduk-patuh kepada Allah, Sang Maha Pencipta, adalah pola wujud seluruh alam semesta.
Untuk menuntun umat manusia agar jangan sampai “salah pilih“ sehingga menempuh hidup selain sikap tunduk dan pasrah kepada Penciptanya itulah diutus para Rasul. Dengan mengikuti para Rasul itu manusia mendapatkan jalan untuk bersikap seperti sikap seluruh alam semesta, yaitu sikap tunduk dan pasrah kepada Sang Maha Pencipta. Telah diterangkan bahwa semua agama yang benar pada hakikatnya adalah “al-islam”, karena inti semuanya adalah ajaran tentang sikap pasrah kepada Tuhan. Atas dasar inilah agama yang dibawa Nabi Muhammad disebut agama Islam. Dibawah prinsip dan pengertian inilah seharusnya kita membaca dan memahami Kitab Suci Al-Qur’an, khususnya berkenaan dengan kata “Islam” dan ”al-islam” beserta dengan derivasinya seperti kata muslim sebagai kata sifat dari “Islam” dan seterusnya.dari pernyataan tersebut maka ketaatan langit dan bumi kepada Tuhan adalah kepasrahan dan keislamanya. Inilah yang menjadi dasar adanya keteraturan pada “hukum alam”
Kalau bias dibilang agama Yahudi dan Nashrani berpangkal pada “al-islam” karena merupakan kelanjutan agama Nabi Ibrahim.tapi tidaklah Ibrahim seorang Yahudi atau Nashrani, melainkan seorang yang pasrah kepada Tuhan (muslim).karena merupakan inti semua agama yang benar, maka al-islam atau pasrah kepada Tuhan adalah pangkal adanya hidayah Ilahi kepada seseorang. Mnaka al-islam menjadi landasan universal kehidupan manusia, berlaku untuk setiap orang.
Kata islam bukan hanya sekedar nama suatu agama saja, akan tetapi nama islam adalah sebuah nama suatu agama yang tumbuh karena hakikat dan inti ajaran agama itu, yaitu pasrah kepada Tuhan. Karena kesadaran akan hakiki keagamaan tersebut maka “Agama Islam” juga “Muslim” atau “umat Islam” selamanya akan mempunyai sikap universalisme.
2. Modernisasi
Nurcholish madjid yang akrab disapa dengan Cak nur, dikenal sebagai salah satu tokoh pembaharu pemikiran islam Indonesia pada decade 1970-an.Nurcholish merumuskan modernisasi sebagai rasionalitas. Pengertian yang mudah tentang modernisasi adalah pengertian yang identik atau hampir identik dengan pengertian rasionalitas.
Modernisasi, menurut Cak nur, berarti rasionalisasi untuk memperoleh daya guna dalam berpikir dan bekerja yang maksimal, guna kebahagiaan umat manusia. Hal ini adalah perintah Tuhan yang imperatif dan mendasar. Sehingga untuk dapat menjadi modern, manusia harus mengerti terlebih dahulu hukum dalam alam itu (perintah Tuhan).
Pendekatan Cak nur dalam memahami umat dan ajaran Islam ini lebih bersifat kultural-normatif ketimbang formal-legalistik. Sehingga ada kesan, bahwa ia labih mementingkan komunitas dan integralistik umat daripada substansi sectarian-individual. Hal tersebut dilakukan karena Cak nur mau menyelamatkan image dan keutuhan umat Islam tentang peran sosial politik keagamaannya memajukan diri, daripada hanya batas kepentingan sementara dan dipermukaan saja.
Pemikiran menganjurkan suatu keharusan sekularisme dalam Islam. Menurutnya, sekularisme Nurcholish yang sempat menggegerkan kalangan umat Islam adalah berarti pembebasan manusia dari kungkungan kultural, pemikiran pemikiran keagamaan yang membelenggu dan menghalangi manusia untuk berpikir kritis dalam memahami realitas. Sikap ini menggambarkan bahwa umat Islam sudah tidak sanggup lagi membedakan lagi antara nilai-nilai transcendental dan temporal. Demikian digambarkan Cak nur, sangat parah.
Selain paham sekularisme, Nurcholis juga membawa paham “Islam Yes, partai Islam No”
Semua pemikiran modernisasi Nurcholis tersebut titik tolaknya adalah konsep tauhid, yang menurutnya mempunyai efek pembebasan. Proses pembebasan tidak lain adalah kemurnian kepercayaan kepada Tuhan itu sendiri.
D. Karya-karya Nurcholish madjd
1. Khazanah intelektual islam (Jakarta; bulan bintang 1986)
2. Islam kemodernan dan keindonesiaan (Bandung: Mizan 1988)
3. Islam kerakyatan dan keindonesiaan (Bandung: Mizan 1993)
4. Islam agama kemanusiaan (Jakarta: paramadina 1995)
5. Pintu-pintu Tuhan (Jakarta: paramadina 1994)
6. Islam agama peradaban (Jakarta: paramadina 1995)
7. Kaki langit peradaban islam (Jakarta: paramadina 1997)
8. Tradisi islam dalam pembangunan di Indonesia(Jakarta: paramadina 1997)
9. Masyarakat religious (Jakarta: paramadina 1997)
10. Perjalanan religious umroh dan haji (Jakarta : paramadina 1997)
11. Bilik-bilik pesantren (Jakarta: paramadina 1997)
BAB III
KESIMPULAN

Nurcholis Madjid adalah salah satu tokoh pembaharu islam Indonesia, adapun pemikiran-pemikiranya didasarkan pada sesuatu yang rasional. Kerap kali dalam bukunya, ia slalu mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu berpikir secara logis. Ia juga memiliki gagasan bahwa agama atau ajaran islam adalah berlaku universal, dan perlu dagaris bawahi yang dimaksud Islam disini adalah Islam secara umum, yakni semua agama yang mengjarkan akan arti islam itu sendiri yakni berserah diri atau patuh kepada Tuhan sang maha pencipta.



DAFTAR PUSTAKA

Madjid, Nurcholish.2003.Islam Agama Kemanusian.Jakarta:Paramadina

Madjid, Nurcholish.2008.Islam Doktrin Dan Peradaban.Jakarta:Paramadina

Madjid, Nurcholish.2000.Masyarakat Religious.Jakarta: Paramadina

Taufik, Akhmad,dkk.2005.Sejarah Pemikiran Dan Tokoh Modernisme Islam.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada

sumber : http://free-lanjutan.blogspot.com/2011/02/artikel-cak-nur.html

Postingan populer dari blog ini

PENGUSAHA dan KEWAJIBANNYA

Mengidentifikasi Faktor Internal dan Eksternal dengan Analisis SWOT pada Perusahaan Konveksi