Teori Manajemen Strategi
I.
KONSEP STARTEGI
Pada bab ini, kami akan
mengeksplorasi manajemen strategi yang dianggap sebagai satu tipe spesifik dari
suatu perencanaan. Misalnya, jika ada minimal 2 perusahaan yang beroperasi
dengan produk (barang dan jasa) yang sama, maka salah satu di antaranya ingin
keluar sebagai pemenang dalam persaingan bisnisnya. Sebagai pemenang dalam
dunia bisnis seringkali diartikan mendapat pangsa pasar (market share) terbesar yang nantinya akan mempunyai kekuatan
monopoli dan jika monopoli dilarang oleh pemerintah, maka minimal perusahaan
tersebut menjadi perusahaan berstatus pemimpin atau penentu harga (price setter atau price leader).
Masing-masing pihak akan
selalu berusaha untuk memenangkan persaingan dan melakukan analisis tentang
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats)
satu sama lain. Kelemahan dirinya dan ancaman dari perusahaan pesaing akan
selalu dianalisis dan diantisipasi yang kemudian akan diperbaiki agar tidak
mudah diserang atau ditundukkan oleh perusahaan pesaing.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa inti dari manajemen strategi adalah memenangkan persaingan.
Karena manajemen strategi selalu berusaha memenangkan persaingan, maka mau
tidak mau perusahaan harus senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki diri
agar tampil lebih baik dari perusahaan pesaing.
A. Apa Itu Strategi?
▪ Menurut KBBI,
strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang maupun damai.
▪ Secara eksplisit,
strategi adalah rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan
aktivitas lain untuk menanggapi lingkungan dan membantu organisasi mencapai
sasarannya.
▪ Intinya strategi
adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan
aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.
B. Apakah Manajemen Strategi?
▪ Manajemen strategi (strategic management) adalah
seperangkat keputusan dan tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi-strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi
perusahaan dan lingkungannya untuk mencapai sasaran organisasi.
▪ Beberapa pertanyaan
yang sering diajukan para manajer seperti:
1)
Perubahan dan tren apa yang terjadi pada lingkungan
yang kompetitif?
2)
Siapakah konsumen kita?
3)
Produk atau pelayanan apa yang seharusnya kita
tawarkan?
4)
Bagaimana kita dapat menawarkan produk dan pelayanan
seefisien mungkin?
Jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan di atas dapat membantu manajer membuat pilihan mengenai
bagaimana memposisikan organisasi yang penuh dengan perusahaan pesaing.
C. Tujuan Manajemen Strategi
▪ Melaksanakan dan
mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
▪ Mengevaluasi
kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan
strategi.
▪ Senantiasa
memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan
eksternal.
▪ Senantiasa meninjau
kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada.
▪ Senantiasa melakukan
inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
D. Manfaat Manajemen Strategi
▪ Aktivitas formulasi
strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi perusahaan.
▪ Proses manajemen
strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok
mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.
▪ Keterlibatan
karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka
atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan
demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.
▪ Penerapan manajemen
strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang
datang dari luar perusahaan.
▪ Hasil penelitian
menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan
lebih profitable (menguntungkan) dan
lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
E. Strategi Besar (Grand Strategy)
Adalah rencana umum berupa
tindakan-tindakan besar yang digunakan perusahaan untuk meraih sasaran jangka
panjang. Strategi besar dibedakan dalam 3 kategori:
▪ Pertumbuhan (Growth),
dapat
dilakukan secara internal meliputi pengembangan dari produk baru atau produk
lama yang mengalami perubahan dan secara eksternal dengan memperoleh tambahan
divisi bisnis atau diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait
dengan lini produk saat itu.
▪ Stabilitas (Stability)
atau Strategi Diam, artinya adalah bahwa organisasi ingin tetap berada
pada ukurannya yang sama atau tumbuh perlahan dengan cara-cara yang masih dapat
dikendalikan.
▪ Pemangkasan (Retrenchment),
berarti
organisasi terpaksa melalui periode terjadinya penurunan dengan penyusutan unit
bisnis yang ada saat ini atau menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.
F. Strategi Global
Di arena internasional,
perusahaan-perusahaan menghadapi dilema strategi antara integrasi global dan
tanggung jawab nasional (national
responsiveness). Organisasi harus memutuskan apakah ia ingin agar setiap
afiliasinya bertindak secara otonomi atau apakah aktivitas yang dilakukan harus
distandarisasi dan disentralisasikan di seluruh negara. Ada 3 kategori strategi
global:
▪ Strategi Globalisasi (Globalization Strategy), merupakan standarisasi
rancangan produk dan strategi periklanan di seluruh dunia.
▪ Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy), adalah modifikasi desain
produk dan strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan spesifik dari
masing-masing negara. Maksudnya adalah perusahaan multinasional ada di sejumlah
negara, namun periklanan dan rancangan produknya disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik masing-masing negara.
▪
Strategi
Transnasional (Transnational Strategy),
yaitu
strategi yang mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan
fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagai negara.
II. TINGKATAN STRATEGI
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam
organisasi yaitu:
- Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
- Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
- Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
▪ Ditetapkan oleh
tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa
yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis
tersebut.
▪ Strategi korporasi
secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi
secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.
2. Strategi
Tingkat Bisnis (Business Strategy)
▪ Ditetapkan oleh
masing-masing unit bisnis strategi (Strategy
Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer
tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada
bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada.
▪ Strategi bisnis
harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.
3. Strategi
Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
▪ Mempunyai lingkup
yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis.
▪ Berhubungan dengan
fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi
keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D).
▪ Strategi fungsional
harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama
adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.
BAGAN TINGKATAN MANAJEMEN STRATEGI
III.
PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Secara umum proses manajemen strategi terdiri dari 4 tahap, yaitu:
- Menetapkan arah dan misi organisasi,
- Memahami lingkungan internal dan eksternal organisasi,
- Memformulasikan strategi,
- Mengimplementasikan strategi, dan
- Mengevaluasi dan mengawasi strategi.
1.
Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti
mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah
yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka
kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan
diombang-ambingkan oleh situasi eksternal.
Perubahan yang tidak
mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang
sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap
nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis
(perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah
dan atas.
2.
Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan
adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga
manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan,
selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis
mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap
perusahaan.
Lingkungan terdiri dari
lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di
luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan.
o Lingkungan eksternal:
ü Memiliki dua
variabel yakni peluang (opportunity)
dan acaman (threats)
ü Terdiri dari dua
bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum
o Lingkungan internal:
üMemiliki dua variabel yakni
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
ü Mencakup semua unsur
bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan,
budaya perusahaan dan sumber daya.
3.
Memformulasikan strategi
Formulasi
strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai
tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis,
analisa SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan
menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka
panjang.
o
Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength
(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman).
Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal
organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
Ø Kekuatan (strength) adalah suatu
kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik
(diatas rata-rata industri).
Ø Kelemahan (weakness) adalah kondisi di
mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan
sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
Ø Peluang (opportunity) adalah suatu
potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum
di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
Ø Ancaman (threats) adalah suatu
keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja
pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan
dikemudiaan hari.
4.
Mengimplementasikan strategi
Di dalam implementasi
strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan
tahunan (annual objective of the
business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat
dilaksanakan.
Mengimplementasikan berarti
menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah
formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja
dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai.
Tantangan implementasi
adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau
bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.
5. Mengevaluasi dan mengawasi
strategi
Evaluasi dan pengawasan
strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi
strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1.
Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi
dasar bagi strategi yang sedang berlangsung,
2.
Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3.
Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat
diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan
keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
BAGAN PROSES MANAJEMEN STRATEGI
IV. STRATEGI KORPORASI (CORPORATE STRATEGY)
Strategi korporasi dirumuskan oleh
manajemen puncak dan dirancang sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi.
Memformulasikan strategi korporasi di dalam perusahaan besar akan sangat sulit
sekali sebab banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan
memerlukan koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Demikian model strategi yang dipakai adalah portofolio bisnis, sbb:
1. Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah
tipe strategi tingkat perusahaan yang berhubungan dengan bauran antara
unit-unit bisnis (UBS=SBU) dan lini-lini produk yang sesuai satu sama lain
dalam cara-cara yang masuk akal sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan.
UBS (Unit Bisnis Strategi)
merupakan suatu divisi organisasi yang memiliki misi bisnis, lini produk,
pesaing dan pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang sama.
2. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-bisnis dalam dua
dimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa pasar (market share).
ü Tingkat pertumbuhan
bisnis (Business Growth Rate)
berkaitan dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan.
ü Pangsa pasar (market share) mendefinisikan apakah
sebuah unit bisnis memiliki pangsa yang lebih kecil atau lebih besar
dibandingkan dengan pesaingnya.
V. STRATEGI BISNIS (BUSINESS STRATEGY)
Merumuskan strategi bisnis melibatkan
pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi tingkat ini
yamh ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di
dalam merumuskan strategi bisnis sebainya didasarkan atas analisis persaingan
yang dicetuskan oleh Michael Porter:
Ø Lima Kekuatan Kompetitif
Porter
Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5
kekuatan persaingan. Tekanan persaingan mencakup:
- Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri yang membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
- Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.
- Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan. Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.
- Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.
- Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan objek persaingan dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang dapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah atau diskon.
Ø Strategi Kompetitif Porter
- Diferensiasi (Differentiation), adalah salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing. Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda, pelayanan atau teknologi baru untuk meraih persepsi produk yang dianggap unik.
- Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership), merupakan salah satu tipe strategi kompetitif di mana organisasi secara agresif berupaya menjadi lebih efisien (melakukan reduksi biaya) dari pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya produksi dan pengawasan biaya yang sangat ketat.
- Fokus (Focus), adalah salah satu tipe strategi kompetitif yang menekankan pada kondentrasi terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli tertentu.
~~~~~~~~~